Kamis, 10 Januari 2013

Perbandingan Studi Tokoh: K.H. Zainuddin MZ. dengan K.H. Rahmat Abdullah


MENGENAL SOSOK KEDUA TOKOH
            
Siapa yang tidak kenal dengan kedua sosok pendakwah tersebut???..... pastinya kita semua kenal. Yah, mereka berdua sangat berjasa dalam berdakwah dijalan Allah kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Banyak sekali perjuangan-perjuangan dakwahnya selama mereka berdua hidup.
           
Dalam tulisan ini saya berusaha untuk menuliskan perjuangan dan jasa beliau kepada umat Islam di Negara Indonesia serta para penerus jejak-jejaknya perjuangannya. Sebelumnya dalam setahun yang lalu, saya pernah menuliskan tulisan ini degan judul yang sama. Akan tetapi, draf tersebut hilang dalam flase dist dan tidak sempat dipindahkan ke Laptop saya ini.
             
Oleh karena itu saya berusaha kembali untuk menuliskan ulang dengan judul yang sama. Hanya saja tidak selengkap tulisan yang awal saya buat. Mari kita simak sama-sama perjuangan dakwah mereka berdua sebagai berikut:



1. K.H. ZAINUDDIN MZ.

Kita pasti sudah kenal siapa beliau, beliau adalah seorang da’I kondang yang sangat terkenal dalam benak kehidupan masyarakat di Indonesia. Beliau sudah berdakwah dari sebelum menikah sampai beliau menutup usianya. Dari cara penyampaian dakwah kepada umat islam tidak terlalu berat, tersusun secara sistematis sehingga bisa ditanggap dalam benak pikiran dengan mudah dan sesuai dengan kondisi realita saat ini. 

Banyak sekali kaset-kaset atau VCD-VCD yang beredar dipasaran baik itu sifatnya Original maupun bajakan dan banyak sekali orang-orang yang mencari kaset atau VCD ceramah beliau. Ceramah-ceramah yang beliau sampaikan kepada Umat baik yang dikasetkan maupun yang tidak dikasetkan telah banyak merubah kondisi umat saat ini bahkan setiap ada acara tablih akbar beliau selalu diundang untuk mengisi ceramah tersebut.

Jika demikian halnya maka tidaklah heran apabila KH. Zainuddin MZ. dijuluki Da’I Sejuta Umat. Karena dalam penyampaian dakwah kepada masyarakat sangat mudah sekali diterima dengan baik bahkan dikagumi n digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

Beliau juga ikut dalam partai politik islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan. Kalau Kata orang jaman sekarang disingkat P3. Awal beliau ikut terjun kedalam partai politik yaitu penasaran mengapa partai Islam tidak pernah menang, akhirnya beliau masuk dan langsung menempati posisis menjadi Ketua Umum Partai tersebut. Namun, sejak terlibat dalam partai politik, citra beliau menjadi turun karena masyarakat menganggap berdakwah demi kepentingan politik. Namun tidak merubah semangat beliau untuk berdakwah melalui jalur partai politik. 

Banyak diantara da’i-dai kondang yang mengikuti jejak perjuangan dakwah beliau bahkan sampai berburu kepada beliau, diantaranya sebagai berikut:

-H Rhoma Irama, yang akrab disapa Raja Dangdut Bang Haji Roma yang berdakwah lewat lagunya, beliau adalah teman akrab K.H. Zainuddin MZ.

-K.H. Abdullah Gymnastiar, yang akrab disapa Aa Gym.

-K.H. Yusuf Manshur, yang akrab disapa Ust. Yusuf.                                              

-K.H. Arifin Ilham, yang akrab disapa Ust. Arifin.

-Ustadz Jefri Al-Bukhari, yang akrab disapa UJE.

-Ustadz Soleh Mahmud, yang diakrab disapa Ust. Soumate.

-Ustadz Ahman Al-Habsiy, dan lain sebagainya.
           
Karena banyak sekali yang mengikuti jejak beliau bahkan sampai berburu belajar berdakwah kepada K.H. Zainuddin MZ. itulah dijuluki dengan sebutan Da’I-nya Pada Da’I atau lebih tepatnya  Gurunya Para Da’I. Karena banyak sekali dari Da’I tinggkat pemula sampai tingkat senior belajar dari beliau.
            
Hingga suatu saat beliau mendapat ujian dari Allah SWT sebelum berpulang kerahmat Allah SWT akibat penyakit yang dialaminya. Yaitu beliau dituduh telah melakukan perbuatan yang keji kepada seorang wanita. Padahal sama sekali tidak ada buktinya dan diancam bahwa bila tidak membayar berapa Juta dan tidak memberinya mobil akan dibawa kasusnya ke meja hijau. Jelas ini membuat keluarga, krabat dan seluruh masyarakat yang mengaguminya menjadi sangat marah. Namun, beliau tetap tabah dan kuat menghadapi ujian dari Allah SWT dengan meminta maaf kepada wanita tersebut atas kesalahan selama ini, memberikan uang berapa juta termasuk dengan mobil yang perempuan tersebut janjikan.
            
Setelah kasusnya selesai, beliau tetap melakukan aktivitas dakwahnya seperti biasa namun kondisinya tidak lagi seperti dulu karena penyakit yang dialaminya dan beberapa hari kemudian setelah beliau mengisi ceramah di Pulau Sumatera. K.H. Zainuddim MZ. Menghembuskan nafas terakhirnya dan berpulang ke Rahmatullah. Tercatat, beliau Wafat pada hari Selasa, 5 Juli 2011 sekitar jam 10.15 WIB pada usia 59 Tahun. Dimana usia tersebut sudah cukup tua tetapi semangat dakwahnya seperti semangat usia 40 Tahunan.
 

Semoga Allah Merahmati K.H. Zainuddin MZ. Beliau sangat berjasa sekali dalam mensyi’arkan dakwahnya demi kemajuan Nusa, Bangsa serta Agama di Tanah Air ini.

2. K.H. RAHMAT ABDULLAH

Mungkin bagi kalangan masyarakat biasa bahkan awam sekalipun tidak mengenal sosok K.H. Rahmat Abdullah yang satu ini, namun perjuangan beliau dalam membangun masyarakat Indonesia ini banyak sekali menggoreskan tinta emas selama ia hidup. Beliau lebih dikenal oleh para aktivis-aktivis dakwah seperti Aktivis Dakwah Sekolah (ADS) dan Aktivis Dakwah Kampus (ADK) yang mengikuti kegiatan Lembaga Dakwah Sekolah/Rohis, Lembaga Dakwah Kampus, KAPMI, KAMMI dll. 

Sejak kecil beliau selalu mengenam Pelajaran Agama Islam, setelah ayahnya wafat beliau semakin mandiri dalam berkehidupan bahkan lebih mendalami ajaran Islam, beliau belajar kepada seorang guru yang bernama K.H. Abdullah Syafi’i Dan tidak disangka beliau dikirim ke Negara Mesir untuk belajar lebih dalam tentang Islam. Namun kesempatan itu pergi karena ada masalah didalam. Akan tetapi meski tidak pergi, K.H. Abdullah Syafi’I memperkenalkan Rahmat Abdullah kepada Syekh dari Mesir. Sejak itulah beliau lebih semangat lagi dalam mempelajari islam dan dikenalkan dengan tokoh-tokoh pergerakan Islam seperti: Hasan Al-Banna, Sayid Quthub, M. Natsir, Buya Hamka dan lain sebagainya. 

Metode dakwah yang dipakai yaitu aplikasi dari Harakah Ikhwanul Muslimin setelah belajar banyak dari syekh dari Mesir, beliau pun langsung mengaplikasikan ilmu dakwahnya yaitu dengan sisetem halaqah, kalau kata orang sekarang sistem mentoring. Karena cara dakwah seperti ini sangat ampun dan diterima baik oleh kalangan masyarakat, bahkan metode halaqah/mentoring ini sudah digunakan dikampus-kampus baik Kampus Negeri maupun Kampus Swasta lebih-lebihnya Kampus yang notabenenya Islam baik negeri maupun swasta sejak jaman Orde Baru. 

Jika demikian halnya maka tidaklah heran apabila K.H. Rahmat Abdullah dijuluki Syekh Tarbiyah. Karena metode dakwahnya lebih kepada sistem Tarbiyah yang diambil dari Mesir dan diterapkan dalam sekolah-sekolah atau pun kampus-kampus lainnya. 

K.H. Rahmat Abdullah juga terjun dalam partai Politik bahkan sebagai pendiri partai tersebut karena ingin menjadi bagian dari perubahan bangsa. Nama partai yang didirikan yaitu Partai Keadilan yang sekarang bisa kita kenal dengan Partai Keadilan Sejahtera yang disingkat PKS. 

Dari hasil perjuangan beliau, banyak sekali melakukan sebuah perubahan-perubahan terhadap bangsa kita ini dan banyak sekali yang mengikuti jejak-jejak perjuangan beliau dalam menciptakan  diantaranya:

-H. Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera.

-Dr. H. Hidayat Nur Wahid M.A., Mantan Ketua MPR-RI 2004-2009.

-M. Anis Matta, Wakil Ketua DPR-RI 2009-2014.

-H. Abu Ridho.

-(Almh) Hj. Yoyoh Yusroh S.Pdi, Anggota DPR-RI.

-Ust. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat 2008-2013.

-Fahri Hamza, Anggota Pansus Komisi III.

-Tifatul Serimbi, Menteri Komunikasi dan Informatika.

-H. Abu Syauqi, Pimpinan Rumah Zakat.

-Asma Nadia, Penulis Buku Terkenal. Dan Lain Sebagainya.

Selepas menyempurnakan Wudhu untuk melaksanakan Sholat Magrib, Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari Selasa, 14 Juni 2005. Tercatat beliau Wafat pada umur 52 Tahun dimana umurnya bisa dikatakan terlalu muda untuk menjadi seorang Politisi. 


HIKMAH YANG DAPAT DIAMBIL DALAM TULISAN INI

Tulisan ini sepertinya ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil diantaranya sebagai berikut:

-Menegakan Amar Makruf Nahyi Munkar baik manjadi seorang Da’I maupun menjadi seorang Politisi bahkan orang biasa seperti kita sekalipun.

-Mengambil contoh dari kedua sosok tersebut dalam menyampaikan dakwah dengan cara dan karakteristik yang berbeda.

-Ada saatnya kita menyampaikan dakwah secara tablig da nada saatnya kita menyampaikan dakwah secara fardiyah.

-Bila ingin belajar Agama Islam. Tidak bisa sendirian, tetapi harus ada guru yang mengajarkannya agar tidak salah dalam mempelajari Agama Islam.

-Berpolitik demi urusan Agama, bukan menggunakan Agama demi kepentingan Politik.

-Dan masih ada lagi yang tidak bisa ditulis disini. 



PENUTUP: SEMOGA ALLAH MELIMPAHKAN RAHMAT KEPADA K.H. ZAINUDDIN MZ. DAN K.H. RAHMAT ABDULLAH.

Rasanya saya tidak perlu lagi menuliskan panjang lebar tentang perjuangan dakwah mereka berdua semasa hidupnya. Intinya mereka sama-sama berdakwah untuk menegakan Amar Makruf Nahyi Munkar. Hanya yang membedakan cara dakwah mereka yaitu K.H. Zainuddin MZ. menyampaikan dakwah dengan cara tablig dan K.H. Rahmat Abdullah menyampaikan dakwah dengan metode tarbiyah yang diambil konsepnya dari Mesir. Yang mengisi kedua tokoh ini ialah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Meski mereka masuk dalam kancah dunia politik dengan bergabung di partai politik, namun tujuannya tidak lain adalah demi menciptakan masyarakat yang islami, baik, beradab, sejahtera serta bangsa yang bermartabat.
             
Mudah-mudahkan kita bisa mengambil pelajaran dari kedua tokoh tersebut dalam menyebarkan Syi’ar Islam di Negara Indonesia yang sekarang ini semakin hari semakin kemerosotan nilai-nilai kesopanan n kesusilaan, jauh dari agama, jauh dari sifat belas kasih kepada sesama, jauh dari sipat tolong-menolong dan gotong royong. Ini merupakan tugas kita semua dalam melakukan sebuah berubahan dan perbaikan terhadap negeri ini agar bangsa ini tidak hilang Identitasnya sebagai bangsa yang kenal dengan nilai kesopanannya.
            
Semoga Allah memberikah rahmat dan ridho kepada K.H. Zainuddin MZ dan K.H. Rahmat Abdullah serta memepatkan mereka bersama dengan orang-orang yang sholeh.

    

 





 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar