MENGENAL SOSOK KEDUA TOKOH
Siapa yang tidak kenal dengan kedua sosok pendakwah tersebut???.....
pastinya kita semua kenal. Yah, mereka berdua sangat berjasa dalam berdakwah
dijalan Allah kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Banyak sekali
perjuangan-perjuangan dakwahnya selama mereka berdua hidup.
Dalam
tulisan ini saya berusaha untuk menuliskan perjuangan dan jasa beliau kepada
umat Islam di Negara Indonesia serta para penerus jejak-jejaknya perjuangannya.
Sebelumnya dalam setahun yang lalu, saya pernah menuliskan tulisan ini degan
judul yang sama. Akan tetapi, draf tersebut hilang dalam flase dist dan tidak
sempat dipindahkan ke Laptop saya ini.
Oleh karena
itu saya berusaha kembali untuk menuliskan ulang dengan judul yang sama. Hanya
saja tidak selengkap tulisan yang awal saya buat. Mari kita simak sama-sama perjuangan
dakwah mereka berdua sebagai berikut:
1. K.H. ZAINUDDIN MZ.
Kita pasti sudah kenal siapa beliau,
beliau adalah seorang da’I kondang yang sangat terkenal dalam benak kehidupan
masyarakat di Indonesia. Beliau sudah berdakwah dari sebelum menikah sampai
beliau menutup usianya. Dari cara penyampaian dakwah kepada umat islam tidak
terlalu berat, tersusun secara sistematis sehingga bisa ditanggap dalam benak
pikiran dengan mudah dan sesuai dengan kondisi realita saat ini.
Banyak sekali kaset-kaset atau
VCD-VCD yang beredar dipasaran baik itu sifatnya Original maupun bajakan dan
banyak sekali orang-orang yang mencari kaset atau VCD ceramah beliau.
Ceramah-ceramah yang beliau sampaikan kepada Umat baik yang dikasetkan maupun
yang tidak dikasetkan telah banyak merubah kondisi umat saat ini bahkan setiap
ada acara tablih akbar beliau selalu diundang untuk mengisi ceramah tersebut.
Jika demikian halnya maka tidaklah
heran apabila KH. Zainuddin MZ. dijuluki Da’I
Sejuta Umat. Karena dalam penyampaian dakwah kepada masyarakat sangat
mudah sekali diterima dengan baik bahkan dikagumi n digemari oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
Beliau juga ikut dalam partai politik
islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan. Kalau Kata orang jaman sekarang
disingkat P3. Awal beliau ikut terjun kedalam partai politik yaitu penasaran
mengapa partai Islam tidak pernah menang, akhirnya beliau masuk dan langsung
menempati posisis menjadi Ketua Umum Partai tersebut. Namun, sejak terlibat
dalam partai politik, citra beliau menjadi turun karena masyarakat menganggap
berdakwah demi kepentingan politik. Namun tidak merubah semangat beliau untuk
berdakwah melalui jalur partai politik.
Banyak diantara da’i-dai kondang yang
mengikuti jejak perjuangan dakwah beliau bahkan sampai berburu kepada beliau,
diantaranya sebagai berikut:
-H Rhoma Irama, yang akrab disapa Raja Dangdut Bang Haji Roma
yang berdakwah lewat lagunya, beliau adalah teman akrab K.H. Zainuddin MZ.
-K.H. Abdullah Gymnastiar, yang akrab disapa Aa Gym.
-K.H. Yusuf Manshur, yang akrab
disapa Ust. Yusuf.
-K.H. Arifin Ilham, yang akrab disapa Ust. Arifin.
-Ustadz Jefri Al-Bukhari, yang akrab disapa UJE.
-Ustadz Soleh Mahmud, yang diakrab disapa Ust. Soumate.
-Ustadz Ahman Al-Habsiy, dan lain sebagainya.
Karena
banyak sekali yang mengikuti jejak beliau bahkan sampai berburu belajar
berdakwah kepada K.H. Zainuddin MZ. itulah dijuluki dengan sebutan Da’I-nya Pada Da’I atau lebih tepatnya Gurunya Para Da’I. Karena
banyak sekali dari Da’I tinggkat pemula sampai tingkat senior belajar dari
beliau.
Hingga suatu
saat beliau mendapat ujian dari Allah SWT sebelum berpulang kerahmat Allah SWT
akibat penyakit yang dialaminya. Yaitu beliau dituduh telah melakukan perbuatan
yang keji kepada seorang wanita. Padahal sama sekali tidak ada buktinya dan
diancam bahwa bila tidak membayar berapa Juta dan tidak memberinya mobil akan
dibawa kasusnya ke meja hijau. Jelas ini membuat keluarga, krabat dan seluruh
masyarakat yang mengaguminya menjadi sangat marah. Namun, beliau tetap tabah
dan kuat menghadapi ujian dari Allah SWT dengan meminta maaf kepada wanita
tersebut atas kesalahan selama ini, memberikan uang berapa juta termasuk dengan
mobil yang perempuan tersebut janjikan.
Setelah
kasusnya selesai, beliau tetap melakukan aktivitas dakwahnya seperti biasa
namun kondisinya tidak lagi seperti dulu karena penyakit yang dialaminya dan
beberapa hari kemudian setelah beliau mengisi ceramah di Pulau Sumatera. K.H.
Zainuddim MZ. Menghembuskan nafas terakhirnya dan berpulang ke Rahmatullah.
Tercatat, beliau Wafat pada hari Selasa, 5 Juli 2011 sekitar jam 10.15 WIB pada
usia 59 Tahun. Dimana usia tersebut sudah cukup tua tetapi semangat dakwahnya
seperti semangat usia 40 Tahunan.
Semoga Allah Merahmati K.H. Zainuddin MZ. Beliau sangat berjasa sekali dalam mensyi’arkan dakwahnya demi kemajuan Nusa, Bangsa serta Agama di Tanah Air ini.
2. K.H. RAHMAT ABDULLAH
Mungkin bagi kalangan masyarakat biasa bahkan awam sekalipun tidak mengenal sosok K.H. Rahmat Abdullah yang satu ini, namun perjuangan beliau dalam membangun masyarakat Indonesia ini banyak sekali menggoreskan tinta emas selama ia hidup. Beliau lebih dikenal oleh para aktivis-aktivis dakwah seperti Aktivis Dakwah Sekolah (ADS) dan Aktivis Dakwah Kampus (ADK) yang mengikuti kegiatan Lembaga Dakwah Sekolah/Rohis, Lembaga Dakwah Kampus, KAPMI, KAMMI dll.
Sejak kecil beliau selalu mengenam Pelajaran Agama Islam, setelah ayahnya wafat beliau semakin mandiri dalam berkehidupan bahkan lebih mendalami ajaran Islam, beliau belajar kepada seorang guru yang bernama K.H. Abdullah Syafi’i Dan tidak disangka beliau dikirim ke Negara Mesir untuk belajar lebih dalam tentang Islam. Namun kesempatan itu pergi karena ada masalah didalam. Akan tetapi meski tidak pergi, K.H. Abdullah Syafi’I memperkenalkan Rahmat Abdullah kepada Syekh dari Mesir. Sejak itulah beliau lebih semangat lagi dalam mempelajari islam dan dikenalkan dengan tokoh-tokoh pergerakan Islam seperti: Hasan Al-Banna, Sayid Quthub, M. Natsir, Buya Hamka dan lain sebagainya.
Metode dakwah yang dipakai yaitu aplikasi dari Harakah Ikhwanul Muslimin setelah belajar banyak dari syekh dari Mesir, beliau pun langsung mengaplikasikan ilmu dakwahnya yaitu dengan sisetem halaqah, kalau kata orang sekarang sistem mentoring. Karena cara dakwah seperti ini sangat ampun dan diterima baik oleh kalangan masyarakat, bahkan metode halaqah/mentoring ini sudah digunakan dikampus-kampus baik Kampus Negeri maupun Kampus Swasta lebih-lebihnya Kampus yang notabenenya Islam baik negeri maupun swasta sejak jaman Orde Baru.
Jika demikian halnya maka tidaklah heran apabila K.H. Rahmat Abdullah dijuluki Syekh Tarbiyah. Karena metode dakwahnya lebih kepada sistem Tarbiyah yang diambil dari Mesir dan diterapkan dalam sekolah-sekolah atau pun kampus-kampus lainnya.
K.H. Rahmat Abdullah juga terjun dalam partai Politik bahkan sebagai pendiri partai tersebut karena ingin menjadi bagian dari perubahan bangsa. Nama partai yang didirikan yaitu Partai Keadilan yang sekarang bisa kita kenal dengan Partai Keadilan Sejahtera yang disingkat PKS.
Dari hasil perjuangan beliau, banyak sekali melakukan sebuah perubahan-perubahan terhadap bangsa kita ini dan banyak sekali yang mengikuti jejak-jejak perjuangan beliau dalam menciptakan diantaranya:
-H. Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan
Sejahtera.
-Dr. H. Hidayat Nur Wahid M.A., Mantan Ketua MPR-RI 2004-2009.
-M. Anis Matta, Wakil Ketua DPR-RI 2009-2014.
-H. Abu Ridho.
-(Almh) Hj. Yoyoh Yusroh S.Pdi, Anggota DPR-RI.
-Ust. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat 2008-2013.
-Fahri Hamza, Anggota Pansus Komisi III.
-Tifatul Serimbi, Menteri Komunikasi dan Informatika.
-H. Abu Syauqi, Pimpinan Rumah Zakat.
-Asma Nadia, Penulis Buku Terkenal. Dan Lain Sebagainya.
Selepas
menyempurnakan Wudhu untuk melaksanakan Sholat Magrib, Beliau berpulang ke Rahmatullah
pada hari Selasa, 14 Juni 2005. Tercatat beliau Wafat pada umur 52 Tahun dimana
umurnya bisa dikatakan terlalu muda untuk menjadi seorang Politisi.
HIKMAH YANG DAPAT
DIAMBIL DALAM TULISAN INI
Tulisan ini
sepertinya ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil diantaranya sebagai
berikut:
-Menegakan Amar Makruf Nahyi Munkar baik manjadi seorang Da’I
maupun menjadi seorang Politisi bahkan orang biasa seperti kita sekalipun.
-Mengambil contoh dari kedua sosok tersebut dalam
menyampaikan dakwah dengan cara dan karakteristik yang berbeda.
-Ada saatnya kita menyampaikan dakwah secara tablig da nada
saatnya kita menyampaikan dakwah secara fardiyah.
-Bila ingin belajar Agama Islam. Tidak bisa sendirian, tetapi
harus ada guru yang mengajarkannya agar tidak salah dalam mempelajari Agama
Islam.
-Berpolitik demi urusan Agama, bukan menggunakan Agama demi
kepentingan Politik.
-Dan masih ada lagi yang tidak bisa ditulis disini.
PENUTUP: SEMOGA ALLAH
MELIMPAHKAN RAHMAT KEPADA K.H. ZAINUDDIN MZ. DAN K.H. RAHMAT ABDULLAH.
Rasanya saya
tidak perlu lagi menuliskan panjang lebar tentang perjuangan dakwah mereka
berdua semasa hidupnya. Intinya mereka sama-sama berdakwah untuk menegakan Amar
Makruf Nahyi Munkar. Hanya yang membedakan cara dakwah mereka yaitu K.H.
Zainuddin MZ. menyampaikan dakwah dengan cara tablig dan K.H. Rahmat Abdullah
menyampaikan dakwah dengan metode tarbiyah yang diambil konsepnya dari Mesir.
Yang mengisi kedua tokoh ini ialah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Meski mereka masuk dalam kancah dunia politik dengan bergabung di partai
politik, namun tujuannya tidak lain adalah demi menciptakan masyarakat yang
islami, baik, beradab, sejahtera serta bangsa yang bermartabat.
Mudah-mudahkan
kita bisa mengambil pelajaran dari kedua tokoh tersebut dalam menyebarkan
Syi’ar Islam di Negara Indonesia yang sekarang ini semakin hari semakin
kemerosotan nilai-nilai kesopanan n kesusilaan, jauh dari agama, jauh dari
sifat belas kasih kepada sesama, jauh dari sipat tolong-menolong dan gotong
royong. Ini merupakan tugas kita semua dalam melakukan sebuah berubahan dan
perbaikan terhadap negeri ini agar bangsa ini tidak hilang Identitasnya sebagai
bangsa yang kenal dengan nilai kesopanannya.
Semoga Allah
memberikah rahmat dan ridho kepada K.H. Zainuddin MZ dan K.H. Rahmat Abdullah
serta memepatkan mereka bersama dengan orang-orang yang sholeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar