Sabtu, 10 Oktober 2015

Pesan dan Nasehat oleh kH. DR. Hamid Fahmi Zarkasyi, M.A., M.Phill dalam acara Pekan Perkenalan Khutbatul-Arsy di Pondok Modern Gontor Darul Qiyam Kampus 6 Magelang

Pendidikan di gontor itu tidak selalu pendidikan yang ber-intelektualistis, bukan berarti pelajaran itu tidak penting, tetapi pelajaran yang diberikan di Gontor kepada kalian adalah pelajaran hidup, hidup di masyarakat bukan hanya untuk memberikan apa yang kalian dapatkan di dalam kelas, kalau anda pergi ke masyarakat anda pasti disuruh bekerja, pasti disuruh berbicara, pasti dilihat sopan santunnya.

Ada orang yang berhasil bukan karena pintar, tetapi karena dia baik, dan menjadi orang baik itu tidak mudah, orang menghargai seseorang karena dia bekerja keras, tidak mudah, tapi dia kerja keras, didikan pondok modern gontor itu bisa menjadi macam-macam, bisa menjadi professor, bisa menjadi dokter, bisa menjadi pegawai negeri, bisa menjadi guru, menjadi kyai, bisa menjadi pekerja yang professional, ilmunya hanya dari gontor, mentalnya dari gontor, ilmu itu bisa dapat dari mana saja, maka dari itu janganlah kamu segan-segan bermimpi, tidak mustahil ada dari anda ini yang akan menjadi presiden, menteri, duta besar, dan pengusaha yang suskses.

Di gontor tidak ada didikan untuk menjadi menteri, atau duta besar, yang ada adalah pendidikan mental untuk menjadi orang baik, kalau anda tidak bisa menjadi orang yang berilmu dan berpengetahuan luas, maka jadilah orang yang berbudi tinggi, ini sudah cukup untuk jadi bekal kalian untuk hidup di masyarakat, kalau tidak bisa jadi orang baik, jadilah orang pintar, kalau tidak bisa menjadi orang yang berilmu pengetahuan luas, jadilah pengusaha yang tinggi dan suskes, tetapi yang banyak sedekah dan zakatnya. Disimpulkan menjadi 3 hal : 1.Jadilah orang yang berbudi tinggi dan berakhlakul karimah. 2.jadilah orang yang berpengetahuan luas. 3.jadilah orang yang berpenghasilan tinggi dan banyak sedekahnya.

Khoirunnaasi anfauhum linnaasi, yang dimanfaatkan apanya? Kalau tidak ilmunya, ya berarti tenaganya, uang yang dimanfaatkan, sekarang banyak sekali orang yang kaya di Indonesia ini yang hartanya tidak bisa dimanfaatkan untuk umat islam, ini adalah harta yang tidak manfaat, zakatnya itu bisa miliaran, tetapi kemana? Inilah pendidikan di pondok modern gontor, berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas. Berpikiran bebas di sini bukan sebebas-bebasnya, berpikiran bebas itu kreatif, orang yang berpengetahuan luas pasti dia memiliki kreatifitas yang tinggi, kalau ilmu anda adalah ilmu agama, berpengetahuan luas dalam bidang agama, maka berpikiran bebas artinya adalah ber-ijtihad, menjadi mujtahid, maka kelas 5 dan 6 anda membaca buku bidayatul-mujtahid, itu artinya anda belajar menjadi mujtahid tetapi belum boleh menjadi mujtahid, baru kelas 5 dan 6 ilmunya masih sedikit, jangan sok berpikiran bebas, anda belum tahu bagaimana membedakan mana pendapat-pendapat yang benar dan mana pendapat-pendpat yang salah, itu namanya muqaranatul-madzahib.

Kenapa anak-anak di sini ditaruh di magelang ketika setelah yudisium capel, anda harus tahu hikmahnya, mungkin kalau anda ditaruh di gontor pusat bisa saja anda tidak kerasan, karena di gontor jumlahnya 4.500, bisa saja mental anda tidak kuat, bisa jadi anda tidak naik kelas di sana, hikmahnya di sini juga banyak sekali, ini tempat begitu sangat indanhnya, air di sini mengalir setiap saat, di gontor itu bunyi air sulit didengar, anda harus bersyukur berada di sini, dan tempat yang seperti ini adalah tempat yang sangat bagus untuk menggembleng mental, hanya orang yang bekerja dengan susah payahlah maka dia bisa berhasil, apa ada orang yang malas-malasan bisa jadi presiden/sukses? Tidak ada.

Ada istilah di gontor Ke Gontor Apa Yang Kau Cari? tetapi yang lebih penting lagi sebenarnya adalah Bagaimana Engkau Mencari?. Di sini kehidupan itu diatur oleh jiwa yang 5, Keikhlasan (guru-gurunya ikhlas, maka muridnya pun ikhlas), tidak ada yang dibayar, dan dengan keikhlasan itu barokahnya pasti besar, Sederhana, hidup kita seperti ini sederhana, jangan bermewah-mewah, orang yang bermewah-mewah itu tidak akan jadi/berhasil, Berdikari/Kemandirian, artinya kita tidak perlu bantuan orang lain, tidak perlu dukungan orang lain, bahkan kalian sendiri hidup di dalam asrama itu mandiri, Ukhuwah Islamiyah, di sini berkelahi itu dosa besar, karena tidak menghargai persaudaraan atau ukhuwah islamiyah, Kebebasan, bebas di sini artinya bebas tidak dibawah ormas apapun, tidak dibawah partai apapun, kebebasan bukan berarti anda bebas melakukan apa saja, harus bisa memahami arti berpikiran bebas dengan kebebasan. Itulah jiwa yang menghidupi pondok ini.

Ada yang berkata masa kita hidup di pondok modern, tetapi tidurnya di bawah, kegiatannya bikin capek dan gak ada waktu istirahat. Sekarang bandingkan, kalau anda sekolah di luar (SMP,SMA), anda itu punya banyak waktu kosong, berangkat sekolah jam 5 pagi dan sampai sekolah jam 7, nanti selesai jam 2/3, kemudian pulang ke rumah sampe jam 5/6, waktu anda habis, belum nanti waktu digunakan untuk main-main dengan perbuatan-perbuatan yang melanggar syariat dll, isinya itu tidak ada, oleh karena itu suasana yang seperti ini (di gontor) seharusnya itu menjadikan mental anda kuat, artinya anda tahan cobaan, tahan godaan, tahan kelelahan. Kalau anda bisa bertahan atas segala kesulitan ini maka anda akan sukses. Isya Allah. Maka dari itu semuanya yang terpenting adalah mental anda dan kesungguhan anda dalam belajar.

Untuk mahasiswa UNIDA (guru-guru), tempat anda memang di kampus magelang, akan tetapi universitas anda adalah universitas yang berkualitas Internasional. UNIDA ini sudah memiliki MOU (Memorandum Of Understanding) di 40 universitas ternama di dalam dan di luar negeri. Kalau anda berprestasi, perlu anda ketahui, sekarang ini yang namanya beasiswa itu mencari orang pintar, siapa saja yang memiliki nilai yang bagus, maka anda akan DICARI, maka dari itu di sini anda belajar bersungguh-sungguh selain anda menjadi guru, tidak ada orang yang bisa memaksa kalian kecuali diri anda sendiri, tidak ada disiplin anda harus belajar jam sekian sampai jam sekian kecuali anda sendiri, tidak ada yang memaksa anda kuliah, silahkan anda tinggalkan kuliah, gak kuliah sama sekali, akibatnya nanti akan anda rasakan sendiri.

Bagi mahasiswa yang tidak mau kuliah dan malas kuliah, BERHENTI KULIAH, malas jadi guru, BERHENTI JADI GURU, sekarang pertanyaannya kalau anda tidak doyan ilmu, tidak doyan belajar, maka alternative yang bisa anda lakukan adalah mencari harta, kalau tidak cari ilmu, maka cari duit, surganya orang yang alim dengan surganya orang yang kaya itu SAMA,التاجر الصدوق في الجنة مع الشهداء والتابعين (pengusaha yang jujur itu tempatnya di surga bersama para syuhada dan tabiin), kalau anda tidak bisa menjadi seorang yang alim, jadilah orang yang Tajir, kalau anda tidak bisa dua-duanya, maka anda bukan orang yang bermanfaat untuk orang lain.

Seriuslah dan sungguh-sungguhlah ketika di S1, kalau anda di S1 betul-betul berprestasi, maka ketiaka S2 ringan, bisa kemana saja, semakin tinggi tingkat pendidikan itu sebenarnya semakin ringan, kalau semakin rendah, maka semakin berat dan dibutuhkan kesungguhan, di KMI perlu kesungguhan, mental dididik, kerja keras dididik, hafalan dididik. Di perguruan tinggi itu dibutuhkan ketekunan, tekun belajar, S2 dan S3 tidak membutuhkan orang-orang yang brilian, yang diperlukan hanya orang-orang yang tekun, belajarlah berdarah-darah betul-betul anda sekarang ini tidak ada waktu untuk rileks, ada cerita yang namanya Ulat itu sebelum jadi Kupu-kupu, dia diproses dulu jadi Kepompong, kepompong itu adalah sebuah bulatan, ternyata ketika berproses menjadi kupu-kupu itu, ulat yang di dalam kepompong itu berusaha dengan sekuat tenaga untuk keluar dari kepompong, begitu dia bisa keluar, dia akan menjadi kupu-kupu yang sehat, dan bertahan hidup lama. Suatu ketika ada orang yang ingin membantu membukakan kepompong itu, disobek dan keluarlah kupu-kupu, ternyata setelah diamati, kupu-kupu yang dibantu tersebut umurnya tidak panjang. Berarti orang yang bisa survive hidup itu apabila ketika masa mudanya dia bekerja keras, kerja sekeras-kerasnya, nanti pada waktu tua, dia akan menikmati kerja keras yang dia kerjakan di waktu muda tersebut. Maka siapkah anda bekerja keras? Siapkah anda bekerja keras? Semoga 10-20-30 tahun lagi anda akan siap berjuang menjadi tokoh-tokoh masyarakat. Aaaminnnn..


Dikutip dari ceramah Kuliah Umum Babak I dalam acara Pekan Perkenalan Khutbatul-Arsy di Pondok Modern Gontor Darul Qiyam Kampus 6 Magelang, Bulan September 2015.

Jumat, 09 Oktober 2015

Resume Film 3 (Alif, Lam dan Mim. Sosok tiga sahabat yang Idealis)

Dalam tulisan kali ini, saya akan sedikit menshare film 3, film ini bagi orang-orang kurang menarik dan segala macam alasan. Tapi, bagi saya film ini jusru sangat bagus bahkan menjadi rekomendasi bagi kita, tentunya yang terjun sebagai Aktivis Mahasiswa maupun Aktivis Dakwah apapun itu begronnya. Apa saja sih point-point resume yang saya buat kali ini?.... Yuk kita simak baik-baik.

1. Dalam Prolog film Ini, diawali dengan ledakan sebuah kafe di Jakarta oleh sekelompok ekstrimis atas nama agama dan tak lain agama tersebut adalah Islam sebagai pelakunya, tahun demi tahun dilewati dan media-media menyiarkan bahwa faktor agama-lah yang telah membuat kerusakan dan kekacauan di negeri Indonesia. Dan ada seorang yang diwawancara lewat berita yang mengatakan: “Apabila saya menjadi pemimpin, maka saya akan memberangus semua kejahatan-kejahatan terutama yang berbau agama dan akan menciptakan perdamaian dan kebebasan”.

2. Pada tahun 2036, Indonesia telah resmi menjadi negara Liberal, HAM sangat dijunjung tinggi & agama dituduh sebagai perusak, seluruh tempat ibadah terutama mushola & masjid sudah menjadi gudang, tidak ada penggunaan sejata api karena dianggap sebagai pelanggaran HAM dan sebagai gantinya maka diganti dengan senjata plastik dan ilmu bela diri sangat digunakan pada saat itu baik para penegak hukum maupun para pelanggar hukum.

3. Swkarang side ini menceritakan tentang Alif yang dimana dia seorang polisi yang sangat idealis & ambisius dalam menegakan kebenaran dan melawan ketidakadilan. Lalu Lam, dia seorang juralis yang sama idealisnya dgn Alif, selain Idealis, dia sangat suka menulis berita apapun itu yang sesuai dengan hati nurani dan kebenaran. Selanjutnya Mim, dia seorang ustadz di pesantren Al-Ikhlas yg dipandang baik dan memiliki idealis yang tinggi sama dengan Alim dan Lam. Tetapi, idealis yang digunakan sebagai seorang pemuka agama Islam dan menolong agama Islam.

4. Sebelumnya, Alif, Lam dan Mim adalah sahabat baik dan dekat dalam setiap kegiatan baik dalam ilmu bela diri maupun Ilmu agama dipesantren Al-Ikhas, tetapi semenjak perguruan bela diri diseger garis polisi karena dianggap menyebarkan ajaran radikal maka akhirnya mereka bertiga memilih jalan masing-masing dalam menegakan kebenaran. Alif memilih menjadi seorang polisi untuk menegakan kebenaran dan keadilan, Lam memilih sebagai penulis terkenal dan menjadi seorang jurnalis untuk memberitakan kebenaran, dan Mim memilih hidup dan mati sebagai khusnul khotimah yang akhirnya menjadi seorang pemuka Agama Islam dan menetap di Pesantren Al-Ikhlas.

5. Alif yang diskors dari tugasnya karena telah dianggap membunuh tersangka akhirnya janjian menemuin Laras, mantan kekasihnya. Lalu setiba disana kafe tersebut dibom oleh orang tak dikenal dan laras dianggap telah mati, lalu Lam yang berusaha mencari kejanggalan-kejanggalan dibalik pengebomban kafe dibungkam oleh atasannya untuk pergi ke suatu tempat kalau tidak, akan dipecat. Mim berusaha menghentikan para polisi agar kembali pulang karena tidak ada kecurigaan. Namun, karena keras kepala maka Mim terpaksa memberikan pelajaran kepada para polisi. Bukti semakin mengarah ke Pesantren Al-Ikhlas, dimana Alif dan Mim harus saling berhadapan satu sama lain yang akhirnya Kiyai yang tidak bersalah bersedia dibawa oleh para polisi dan berpesan kepada Mim “Rapatkan Shaff (Barisan)”. Lalu keesokan harinya Alif dan Lam bertemu dan memberikan bukti yang sebenarnya bahwa pelaku pengeboman bukan dari Pesantren. Karena ketika Lam, mau pulang diserang oleh seorang tak dikenal yang tak lain adalah Laras yang selamat dari pengeboman. Oleh karena itu, Alif dan Lam mencari bukti tetapi ketika sedang mencari bukti Lam diserang oleh sekelompok tak dikenal dan mengarah kepada keluarganya, meski isteri Lam meninggal tetapi anaknya selamat dan menyuruh Alif untuk membawa ke Pesanteran Al-Ikhlas, tempat dimana Mim tinggal dan perawatan yang bisa dipercaya.        

5. Awalnya mereka bertiga saling bermusuhan karena sama-sama mempertahankan idealisme masing-masing, sama-sama memperjuangkan kebenaran, dan sama-sama melindungi apa yang harus dilindungi. Namun, pada akhirnya, mereka sadar bahwa ternyata mereka di adu domba oleh orang-orang yang tak bertanggug jawab dan sama-sama mengetahui rencana jahat untuk menghancurkan pesanteran sebagai tugas terakhir mereka. Maka pada akhirnya mereka bersatu kembali untuk mencari semua bukti yang benar dan sama-sama membebaskan kiayi dari segala tuduhan yang tidak benar terlebih kiayi tersebut adalah guru agama mereka bertiga.

6. Akhirnya Alif, Lam dan Mim membagi tugas mereka. Alif pergi menemui kolonel atas rencana jahatnya karena telah meledakan kafe, Lam menjaga pesantren, melacak semua kegiatan lewat jaringan media online dan menghentikan yg memata-matai pensantren dan Mim menemani kiyai di persidangan. Namun semua terlambat, karena Alif diracun oleh kolonel melalui minuman, Lam terlambat menghentikan bom setelah bertarung dengan kedua mata-mata dari kepolisian yang tak lain adalah pembunuh isterinya dan Mim dan Kiayi terkena ledakan bom bunuh diri. Meski begitu keempatnya selamat, Alif bertarung melawan pasukan kolonel dibantu Laras setelah itu memberi anti biotik ke Alif agar racun tidak menyebar, Lam dan Mim harus bertarung dengan guru silatnya sendiri karena memilih jalan yang salah dan berhasil mengalahkannya, Alif sendiri berhasil membunuh kaki tangan kolonel yang jahat. Namun, Alif mengambil hp/gadget milik kaki tanggan kolonel yang masih aktif dan mengatakan kepada seseorang tersebut "Aku akan mencarimu", lalu dibalas olehnya "Permainan belum selesai, ini baru permulaan. Permainan sesungguhnya baru akan dimulai".  

7. Dari film tersebut, memang awal-awalnya menyindir Islam, tetapi setelah ditonton baik-baik dan sampai tuntas. Banyak sekali pesan-pesan Islam didalamnya. Diantaranya yaitu, rapatkan shaf barisan. Ini menandakan bahwa Umat Islam harus bersatu agar sama-sama memecahkan permasalahan yang ada dan agar Islam menang serta tegak. Apabila Umat Islam tidak bersatu maka sangat gampang sekali untuk di adu domba oleh pihak yang ingin menghancurkan islam. Sebagaimana Firman Allah SWT berbunyi:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Q.S. As-Shaff: 4).

8. Bila saya perhatikan seksama, film ini merupakan gambaran Indonesia kedepan. Yah, kita ga usah jauh-jauhlah. Kita lihat hari ini, banyak sekali diantara umat Islam Indonesia ibadah-ibadah sunnah sudah dianggap asing oleh kita sendiri, ini baru sunnah loh, belum yang lain. Kebayang kalau Ibadah Sholat sudah dianggap asing, Puasa Ramdhan, Zakat dan Haji sudah dianggap asing yang seperti dalam film diatas, apa yang akan terjadi?..... kita tak bisa membayangkannya. Sedangkan sholat adalah tiangnya agama, kalau ibadah seperti sholat dianggap asing?.... maka bisa dipastikan kondisinya sama seperti yang ada pada film tersebut. Namun memang, inilah yang disabdakan oleh baginda besar kita, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing” (HR Muslim).

Inilah yang dimaksud generasi Ghurabah (generasi yang terasing), seperti yang ada pada film tersebut. Dimana Ibadah Wajib seperti Sholat sudah dianggap asing bahkan dianggap sebagai tindakan radikal dan masjid-masjid jadi gudang, dan yang baik dianggap salah dan salah dianggap baik. Dan mereka betiga (Alif Lam dan Mim) yang berjuang untuk menegakan kebenaran dan tempat yang aman hanya di daerah Pesantren Al-Ikhlas. Bahkan bisa jadi bila ajaran Liberal, Sekuler dan Plural termasuk dengan ajaran-ajaran sesat lainnya berhasil menang dinegeri kita ini, nasibnya mungkin ga jauh beda dari film diatas. Bahkan lebih parah dari itu. Terlebih orang-orang Kristen, Syi'ah dan ajarah-ajaran sesat lainnya sudah mulai berani terang-terangan melawan orang-orang Islam.

Semoga dalam film tersebut kita bisa mengambil hikmahnya, karena saya pribadi film ini sangat bagus dan perlu ditonton terlebih sebagai aktivis dakwah baik dari kalangan mahasiswa maupun ormas serta kita sebagai seorang Muslim tetap merapatkan barisan (bersatu) dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.

Wallahu A’lam Bish Shawwab

->Muhammad Iqbal Nur Hakim/Mas Ibay
-Aktivis KAMMI
-Ketua Divisi Mentoring di Kampus Peduli Se-Bandung Raya
-Penanggung Jawab Perkuliahan Pandangan Alam Islam dan Kajian di Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) Bandung
-Guru Mat.pel. IPS & PPK/PKn dan Wakasek Bag Humas di MDA Maqdis/MTs