Masing-masing tiap organisasi, lembaga, atau yang sejenisnya
baik yang sifatnya kemahasiswaan maupun yang kemasyarakatan pasti memiliki
tokoh atau panutan yang bisa dicontohkan bagi setiap organisasi maupun lembaga,
baik yang sifatnya mahasiswa maupun yang sifatnya masyarakat.
Setelah
tulisan saya dengan judul Perbandingan Studi Tokoh yang pertama: Antara K.H.
Zainuddin M.Z. dengan K.H. Rahmat Abdullah, kini saya ingin menulis judul yang
kedua. Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan sedikit saja tentang
ketangkasan kedua anak Bangsa ini yang tidak lain adalah Anas Urbaningrum dan
Anis Matta yang suatu saat mungkin salah satunya akan menjadi orang No. 1 di
Negara kita tercinta ini (Indonesia). Insya Allah.
Kita sering
sekali melihat Anas dan Anis ini dalam uji ketangkasan, hanya saja Anas seorang
Ketua Partai Demokrat namun sekarang sudah turun dan Anis seorang Wakil Ketua
DPR RI, sekarang menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Mungkin
orang-orang melihat sosok ini adalah sosok yang biasa saja, namun bagi saya
kedua sosok ini adalah sosok yang sangat fenomenal, mengapa?...
Karena Anas
seorang Mantan Ketua PB HMI dan Anis Mantan Anggota Majelis Hikmah PP Muhammadiyah. keduanya sama-sama
orang besar dalam membangun bangsa ini, umurnya sama-sama masih muda, sama-sama
memiliki kapabilitas ilmu yang sangat memadai, sama-sama santri (Anak
Pesantren), sama-sama politisi dan sama-sama Pemimpin Partai Cuma bedanya
Partai yang dipimpin oleh anis partai Islam sedangkan Partai yang dipimpin oleh
Anas partai Nasional. Jadi Tidaklah heran apabila keduanya sama-sama
memperjuangkan Negara Indonesia dan Agama Islam.
Namun saya
menemukan karakter yang berbeda dari kedua tokoh tersebut. Dimana saya
menemukannya?.... Saya melihat, Anas selalu mengeksekusi agenda-agenda yang
dikerjakan di partainya. Contoh: setiap ada kegiatan-kegiatan yang menyangkut
partainya selalu mengambil langkah yang kongkrit, sedangkan Anis ternyata
terlalu banyak apologi yang artinya minta maaf. Contoh: ketika Ludfi Hasan
Ishak jadi tersangka karena dugaan kasus suap daging import sapi, dia melakukan
taubat nasional sampai di ekspos di tv.
Tetapi
disisi lain, Partai Keadilan Sejahtera semenjak dipimpin oleh Anis ternyata
lebih solid, tegas dan berani dalam mengambil keputusan dan resiko, meski
konsekuansinya cukup tinggi. Itulah sebabnya seluruh Kader Partai Keadilan
Sejahtera tetap solid dan Istiqamah di partai tersebut. Sedangkan Partai
Demokrat semakin galau dalam menghadapi masalah bahkan sampai Presiden RI pun sampai
turut campur untuk menangani kisruh yang ada di internal partainya, terlebih
setelah Anas mundur dari Ketua Partai Demokrat seluruh Kader jadi galau
sehingga benar apa yang dikatakan oleh Jusuf Kalla dimedia: “PKS
Lebih tegas daripada Demokrat dan Demokrat harus Belajar dari PKS”.
Rasanya saya
tidak perlu banyak-banyak menceritakan ketangkasan mereka berdua dihadapan
publik. Intinya mereka berdua sama-sama berkontribusi untuk Bangsa, Negara dan
Agama ini. Tentunya Agama Islam. Bila saya melihat, keduanya sama-sama memiliki
potensi dan motivasi untuk menjadi orang No. 1 di Negara Indonesia kita ini.
Hanya saja, masih belum saatnya dikarena umurnya masih sangat muda dan
pengalaman masih sedikit serta perlu banyak belajar lagi.
Yah. Oleh
karena itu keduanya sekarang harus belajar dulu dalam kepemimpin minimal dalam
partai saja dulu setelah itu baru mencalonkan diri menjadi presiden. Siapakah
yang diantara kedua orang ini yang akan menjadi No. 1 di Indonesia ini??.....
Apakah Anas??.... ataukah Anis??.... atau bahkan Bukan keduanya dan tetap dari
Militer lagi??.... Waktu yang akan
menjawab semua ini.
Minggu 3 Maret 2013 Pukul 00.15