Selasa, 06 Januari 2015

SEJAUH MANAKAH KITA MENGENAL & MEMPELAJARI SEJARAH ISLAM SENDIRI??.....

Islam memiliki sejarah yang sangat gemilang sekali, tercatat dari jaman awal Nabi Adam AS dan para nabi dan para rasul lainnya hingga pada Nabi dan Rasul Terakhir, Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dan setelah itu kejayaan Islam semakin bersinar dan tercatat pada Tinta emas setelah Rasulullah SAW, yakni ditangan Para Shahabatnya para tabi’in, tabi tabi’in dan orang-orang setelahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Umar Bin Khattab RA, Usman Bin Affan RA, Ali Bin Abi Thalib RA, Khalid Bin Walid RA (sang Penglima Perang yg jenius), Amr Bin Ash RA (Diplomat n Pembebas Mesir), Umar Bin Abdul Aziz Rahimakhulullah, Harun Ar-Rasyid, Imam Ghazali, Ibnu Taimiyah, Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nurdin Zanki & Sholahuddin Al-Ayyubi (pembebas Yerusalem), Muhammad Al-Fath (Pembebas Konstantinopel) dan masih banyak lagi sosok yang tidak dicantumkan disini, baik Ulama, Ilmuan maupun para penakluk Islam lainnya.
            
Namun sangat disayangkan sekali, karena banyak sekali umat Islam yang sedikit mengambil pelajaran darinya dan tidak sedikit melupakan sejarah-sejarah tokoh-tokoh Islam lainnya, Bahkan dewasa ini orang-orang sudah sangat jarang menelahan dan mencintai sejarah Islam Sendiri dan tidak ada kebanggaan. Sedangkan orang-orang barat dan golongan orientalis sedang betul-betul mendalami tentang Islam dalam berbagai hal termasuk pada sejarahnya bahkan tak tanggung-tanggung dibuat filmnya dengan tujuan merusak dan mengkaburkan dari yang sebenarnya.

BELAJAR DARI KILAS BALIK PERISTIWA
            
Beberapa Tahun silam Umat Islam digegarkan dengan Film yang menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang isinya benar-benar penghinaan terhadap beliau. Dan akibat pembuatan film tersebut seluruh Umat Islam yang ada diseluruh penjuru Dunia menjadi sangat marah besar tak terkecuali dinegara kita tercinta, Indoensia yang mayoritas Muslim terbesar di Dunia dan demo dimana-mana sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Bahkan sampai ada gerakan pemboikotan terhadap produk-produk Negara yang memproduksinya dan juga yang lebih parahnya lagi di Libiya, akibat film tersebut terjadi kasus pembunuhan terhadap Dubes Amerika Serikat di Negara tersebut. Meski Film tersebut sudah hentikan baik di dunia nyata maupun dunia maya, kemarahan umat islam tetap tidak terbendung bahkan para Ulama di UEA bersatu  membuat film tandingannya. Akan tetapi sejak peristiwa itu Umat Islam langsung melupakannya dan tidak belajar dari peristiwa itu.

Tahun pun berlalu, sampai pada akhirnya sampai pada tahun 2014, disini Umat Islam lagi-lagi dikejutkan dengan film, sebut saja “Jodha Akbar”. Dimana film tersebut menceritakan tentang kesultanan Mughal di India dan seorang Sultan Mughal yang sangat mencintai isterinya dan membuat Taj Mahal. Akan tetapi film tersebut bukannya mendukung dan sesuai dengan sejarah Islam malah isinya jauh dari sejarah Islam yang sebenarnya. Memang sempat ada tindakan protes dari Umat Islam Indonesia dan film tersebut harus diboikot dan langsung menuliskan sejarah yang sesungghnya, akan tetapi semakin kesini semakin tidak dihiraukan dan mengganggapnya biasa aja.

Beberapa bulan kemudian (penghujung Tauhun 2014), Umat Islam kembali digegerkan dengan Film “King Sulaiman”, film tersebut buatan Turki (sekarang menjadi Abad Kejayaan) yang filmnya sangat jauh dari sejarah Islam yang sebenarnya karena selain adegan yang sangat Fulgar, punya isteri banyak, bersikap sangat keras dan lain sebagainya yang jelek-jelek ditampilkan difilm tersebut. Dinegara Turki sendiri memang sudah dihentikan filmnya karena memang merusak citra Islam, dan Indonesia seluruh Umat Islam rame-rame teriak BOIKOT Film King Sulaiman, bukan Cuma di dunia nyata tetapi juga di dunia maya bahkan sampai-sampai media-media sosial angkat bicara terkait film tersebut bahkan orang-orang rame-rame mengirimkan SMS ke KPI untuk diboikot film tersebut sebagai bukti protes dan sampai-sampai selain memanggil Pihak Stadion tersebut (saya tak akan sebut namanya) dan KPI  juga menelibatkan para Ulama juga dari MUI. Akan tetapi, lagi-lagi Umat Islam tidak ada langkah konktit, tidak belajar dari peristiwa sebelumnya dan tindakannya hanya sebatas protes semata, bahkan film tersebut masih tetap tayang dan dianggap biasa aja.

Lalu ada juga Film Noa, film yang menceritakan tentang Nabi Nuh AS dan Film Exodus, film yang menceritakan tentang sosok Nabi Musa AS (termasuk di Indonesia sendiri diputar). Yang film tersebut buatan orang-orang barat dan Israel. Namun, lagi-lagi film tersebut melenceng dari sejarah yang sesungguhnya dan dari Islam sendiri bahkan menjadi alat propaganda mereka. Tetapi lagi-lagi Umat Islam cuek terhadap sejarahnya dan mengganggap film tersebut sebagai film fiksi, padahal cerita film tersebut dari sejarah Islam sendiri.

KALAU SUDAH SEPERTI INI, SALAH SIAPA?
            
Sekarang nasi sudah berubah menjadi bubur, film tersebut terlanjur tayang dilayar kaca bahkan hingga sekarang ini, masih mending jadi bubur ayam karena setelah peristiwa tersebut menjadi bahan evaluasi kedepan & mencari solusi, tetapi ini udah jadi bubur malah mencari-cari kesalahkan atau mencari kambing hitam dari peristiwa tersebut. Bahkan sampai mengutuk yang membuat film tersebut dan juga mengutuk media dan orang-orang barat termasuk orientalis dan musuh-musuh Islam.
            
Namun, pernahkan kita berfikir kalau peristiwa itu terjadi karena kita sendiri?.... pernahkan kita berfikir kalau tintakan tersebut harus ada solusi?..... dan pernahkan kita berfikir mereka membuat film tersebut untuk melencengkan sejarah yang sesungguhnya karena kita sendiri cuek dan tidak bangga dengan sejarah islam sendiri?.....
            
Jika kita mencari-cari kesalahan, sebenarnya kesalahan itu tak jauh-jauh dari kita, yaitu “kita sendiri”. Ya, kita sendiri sebagai Umat Islam-lah yang salah. Loh, kenapa kita sendiri?.... kita lihat saja, ketika Orang-orang barat (Oriantalis dan musuh-musuh Islam) terus mempelajari dan menelaah sejarah Islam, kita malah cuek seakan-akan tidak peduli, ketika orang-orang luar sangat bangga dengan Sejarah Islam dari segala aspek baik Iptek, tradisi, peradaban, Ilmu Pengetahuan dan lain sebagainya, kita sebagai Umat Islam malah tidak bangga dengan sejarah Islam sendiri malah terbalik, lebih membangga-banggakan yang diluar Islam contoh terlalu membangga-banggakan tokoh-tokoh barat dan sejarah serta kebudayaanya.
            
Dan yang paling menyedihkan adalah, hilangnya tradisi membaca buku, termasuk buku-buku ilmu pengetahuan dan sejarah dan tidak menelaahnya atau Umat Islam tidak membuat cerita dengan cara difilmkan. Jangankan menelaah membaca saja males apalagi yang satu ini, difilmkan. Inilah salah satu kelemahan terbesar seluruh Umat Islam dewasa ini, sudah kehilangan tradisi membaca buku apalagi buku-buku sejarah. Padahal membaca buku sebagai membuka jendela dunia apalagi buku sejarah, dan sejarah bukan sekedar membahas tentang peritiwa yang terjadi seperti tanggal, bulan dan tahun tetapi mengandung sarat dan hikmah yang bisa dipelajari dan dikaji serta ditelaah serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan orang-orang barat terus mati-matian membaca dan menggali serta menelaah sejarah Islam tanpa kita sadari.
            
Itulah yang sekarang sedang terjadi dalam kehidupan Umat Islam sampai sekarang ini. Termasuk dalam media pembuatan film sendiri kita masih kalah jauh dari mereka-mereka.  Kenapa tidak menyalahkan Media dan orang-orang Barat (Orientalis dan musuh-musuh Islam)?.... oke, saya jelaskan kenapa tidak menyalahkan media dan orang-orang barat. 1) Media, kalau media memang kerjaanya adalah mencari ranting, siapa yang jumlah yang menonton acara tersebut maka tayangan tersebut akan terus tayang apabila rantingnya sedikit akan dihentikan penayangannya. Artinya, media hanya mencari Untung Ekonomi. 2) Orang-orang Barat (Orientalis n musuh-musuh Islam), mereka (musuh-musuh Islam) memang tak usah ditanya, karena memang tujuan mereka selama ini jelas. Akan selalu menyerang Umat Islam dari segala penjuru, apalagi para orientalis yang bukan orang islam tetapi terus mempelajari Islam dengan tujuan untuk mencari titik kelemahan dan menghantam Umat Islam.   

TINDAKAN DAN SOLUSI YANG HARUS DILAKUKAN
            
Kalau kita hanya bisa teriak Boikot, Boikot dan Boikot tetapi tidak ada lanjutan setelah itu, rasanya percuma sekali. Kenapa?.... karena kalau kita hanya melakukan dengan cara yang sama dan hanya bisa mencari permasalahan tanpa ada solusi yang jelas n konkrit maka sama saja dengan bohong.
            
Jadi, apabilah kita memang sungguh-sungguh dan serius dalam membela ajaran islam dari penyimpangan-penyimpangan tentunya menjaga sejarah Islam tetap murni. Maka solusinya selain tindakan pemboikotan, yaitu:

1. Membuat Film Tandingan

Membuat film yang sama tetapi merujuk pada sejarah yang aslinya dan juga melibatkan para tokoh ulama dan pakar ahli sejarah yang menguasai pada bidang itu, kita patut berbangga karena kita memiliki film sejarah Islam yang mendukung seperti The Message, Fetih, Omar, Riwayat kehidupan Imam Bukhari dan film-film islam lainnya yang mendukung.

Akan tetapi, itu masih belum bagus dalam segi grafik gambarnya dan masih terlihat jadul. Bahkan info yang saya dapati terkain film The Message dan Omar, pemeran utamanya bukan seorang muslim tetapi seorang non-muslim, ini sanga tidak etis ketika film islam tetapi pemeran utamanya adalah seorang non-muslim. Entah itu benar atau tidak ini pun harus menjadi evaluasi bersama kita.

Adapun film Fetih, grafik gambarnya bagus dan lebih modern dan mutakhir tidak jadul-jadul amat, tetapi ceritanya dalam kepribadian sultan jauh dari sejarah yang sebenarnya. Bahkan ada adegan yang tidak senonoh ditampilkan dalam film tersebut.

Artinya, kita umat Islam masih kalah jauh dalam perfilman berbentuk sejarah dan kalah saing dengan media-media barat. Namun, tidak menutup kemungkinan kita tetap terus bangkit dalam berperan di media. Artinya selain umat Islam terjun ke dalam media tetapi juga harus mengkemas film-film sejarah Islam lebih modern dan menarik perhatian baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim. Memang tidak semudah seperti membalikan tangan apalagi dalam pekerjaan tersebut, tetapi memang perjuangan membutuhkan proses yang panjang dan semoga tetap istiqamah dalam pekerjaanya. 

2. Umat Islam Harus menghidupkan kembali membaca buku termasuk tentang Sejarah Islam

Salah satu kelemahan Umat Islam Saat ini adalah sebagaimana yang saya terangkan diatas, lemahnya dalam semangat membaca buku apalagi yang berkaitan dengan Sejarah Islam sendiri, padahal umat Islam bisa berkembang pesat diawali dengan membaca buku, setelah selesai baru lahirnya semangat untuk menulis apa yang telah kita baca dan disinilah lahir pula forum diskusi.

Yang tradisi seperti ini semakin kesini semakin hilang dalam tradisi kelilmuan umat islam, jangankan untuk menulis dan diskusi membaca buku saja sudah malas bahkan orang-orang sekrang males baca buku sejarah yang tebal-tebal dan hanya dari ingin infonya saja, sehingga jangan heran banyak sekali umat Islam yang lemah dalam masalah kelimuan bahkan menjadi ragu apabila seseorang menyampaikan berdasarkan kebenaran. Padahal orang-orang barat malah sedang serius mempelajari dan mengkaji terkait dengan Sejarah dan Peradaban Islam segala macam melalui Buku-buku karya Umat Islam sendiri dan bahkan berkembang pesat hingga saat ini. Sedangkan kita malah sebaliknya, mengagung-agungkan dari barat dan tidak mempelajari sejarah Islam sendiri.

Artinya Umat Islam memang “Wajib” belajar mengenai tentang Ilmu Sejarah, mengapa? Sebab sayang banget apabila kita tidak mempelajari, banyak sekali sejarah-sejarah Islam kita yang memiliki catatan-catatan emas baik dari Para Nabi & Rasul, Para Sahabat Nabi, Generasi sesudahnya (Tabi’in & Tabi Tabi’in), para Ilmuan-ilmuan dan Ulama-ulama terdahulu, dan semuanya bisa menjadi pelajaran untuk apa yang bisa kita lakukan kedepan apalagi Firman Allah (Al-Quran) sendiri sebagian besar menjelaskan tentang sejarah.

RENUNGAN

Sejarah Islam kita ini banyak sekali yang bisa diangkat ke permukaan baik dalam kajian Maupun media, apalagi bila diceritakan dengan difilmkan pasti menjadi sangat menarik. Apalagi dari Jaman para Nabi n Rasul, Para  Shahabat Nabi, Kerajaan-kerajaan Islam yang mencapai kejayaanya (Umawiyah, Abassiyah, Ayyubiyah, Mamluk, Mughal di India, terakhir Usmani di Turki), bahakn para Ilmuan muslim dan Ulama. 
            
Akan tetapi karena teknologi kita terbatas. “mungkin”, dan karena tidak ada yang mengisi dibidang tersebut, kita masih kalah jauh dengan orang-orang barat sana. Terlebih kondisi Umat Islam ini dalam tradisi membaca buku semakin kesini semakin berkurang dan terhenti pada tataran diskusi dan didunia maya. Apalagi yang berbasis sejarah, jadi dalam mengedukasi dan mengaplikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kacau.
            
Ini merupakan PR dan tugas kita semua, bisa dikatakan ini cukup berat atau bahkan sangat berat, karena dengan melihat realitas saat ini, yaitu dimana banyak sekali orang yang ber-KTP Islam, namun sangat alergi bahkan fobia dengan Islam sendiri. Ini sungguh sebuah Ironi bahkan mereka lebih bangga dengan Identitas yang bukan Islam seperti budaya hedonisme. Apalagi dalam mempelajari ajaran Islam sendiri begitu juga dengan sejarah-sejarah Islam.
            
Artinya kita harus bangga dengan Agama kita yaitu Islam dan juga bangga dengan sejarah-sejarah Islam yang kita miliki saat ini dengan cara mempelajari dan menelaah Islam dan sejarah-sejarah dan peradaban Islam dan menghidupkan kembali tradisi membaca buku. Karena dengan menghidupkan kembali tradisi yang satu ini, akan melahirkan tulisan dan dengan melahirkan karya-karya tulisan maka akan membentuk sebuah forum diskusi dan langkah gerakan nyata dan konkrit.
            
Kalau tidak ada langkah konkrit dengan membuat film tandingan atau film-film sejarah Islam sendiri, tidak menghidupkan kembali tradisi membaca buku, dan berhenti ditatanan diskusi dan didunia maya, maka pergerakan Umat Islam semakin menjadi stagnan.
            
Jadi jangan heran dan jangan marah, apabila suatu saat orang-orang barat (orientalis & musuh-musuh Islam) membuat Film-film sejarah yang berkaitan dengan Islam atau semisal dengan itu dengan tujuan merusak dan menyimpang dari sejarah yang sebenarnya karena kita sendiri tidak pernah mengkaji, mempelajari dan menelaah sejarah Islam, tidak menghidupkan budaya membaca, dan membuat film tandingan terkait itu.
            
Karena kalau mereka membuat film yang menyimpang dan kita Umat Islam teriak-teriak Boikot, tetapi kita sendiri malah cuek dengan ini berarti sama saja dengan bohong bin bodoh bin goblok bin bapak moyangnya.              

PENUTUP
            
Seprtinya saya sudah tidak perlu membahas panjang lebar lagi dalam tulisan ini. Intinya kita sebagai Umat Islam Harus Bersatu padu dalam menjaga Aqidah Umat serta meluruskan sejarah yang menyimpang dengan cara langsung melakukan tindakan nyata dan kokrit. Apalagi membicarakan sejarah itu sangat sensitif sekali. Karena mempengaruhi kehidupan dan tindakan sesudanya.
            
Semoga kita sebagai Umat Islam terus semangat mendalami Islam, bangga dengan sejarah Islam dengan cara mempelajari, menelaah, mengambil sarat hikmah serta dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari, membuat film yang bertema sejarah Islam yang sudah ada sebagai bukti bentuk kecintaan kita terhadap Agama Islam.