Mengenang Para Pahlawan Kita
Negara
Indonesia yang kita cintai ini tidaklah akan pernah berdiri tanpa jasa-jasa
para Pahlawan kita yang setiap harinya berjuang untuk melawan para Penjajah
dari Eropa yang dimulai dari Abad 15 Sampai pertengahan Abad 20.
Para
Pahlawan tersebut adalah Pitung, Pattimura, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran
Diponoegoro, Pangeran Antasari, Sisimangraja, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Teuku
Cit Di Tiro, Teuku Abdul Jalil, KH. Jaenal Mustofa, Supriyadi, Moh. Toha dan
lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan sampai kepada Bung Karno, Bung Hatta,
Jendral Soedirman dan Jendral A.H. Nasution.
Mereka semua
berjuang selain demi melawan penindasan dari para penjajah Eropa, mereka juga
berjuang demi merebut kemerdekaan meskipun nyawa mereka sendiri yang menjadi
taruhan. Dan setelah perjuangan panjang yang dilakukan oleh para Pahlawan kita
yang harus dibayar dengan ratusan ribu nyawa akhirnya Negara Indonesia Merdeka
pada tanggal 17 Agustus 1945 meskipun masih ada pergolakan-pergolakan.
Bagaimana dengan Hari
Ini?
Setelah 67
tahun Negara kita Merdeka, perjuangan kita sebagai Bangsa Indonesia tidaklah
berakhir sepenuhnya, memang Perang kemerdekaan sudah berakhir akan tetapi
perjuangan untuk mengisi atau mempertahankan Bangsa Indonesia ini masih terus
berlanjut. Tidak selesai pada peperangan saja.
Banyak sekali perjuangan kita sebagai
Bangsa Indonesia yang harus kita lakukan dimulai dari memberantas kemiskinan,
membasmi para bandit-bandit bardasi (koruptor) dan menagani masalah
kejahatan-kejahatan, mencerdaskan kehidupan bangsa (baik melalui pendidikan,
alam, social maupun bahasa), menjaga persatuan antar sesama daerah-daerah yang
sampai saat ini masih konflik, memerangi para teroris, memperbaiki sistem
ekonomi, memperjuangkan nasib kehidupan masyarakat, dan lain sebagainya.
Disitulah kita memerlukan sosok
Pahlawan yang dimana kondisi saat ini sesuai dengan ilmu atau profesi kita
masing-masing. Oleh karena itu kita tidak bisa diam saja dengan keadaan yang
sudah carut-marut ini dan menyalahi keadaan yang sudah terjadi tetapi harus
berfikir Apa yang bisa saya atau kita
lakukan sekarang?.
Siapakah yang harus
disebut PAHLAWAN?
Sebagaimana
judul tulisan diatas siapa sih pahlawan sejatinya pada hari ini??.....
jawabannya sederhana, Kita sendirilah pahlawannya. Tetapi
seperti apa pahlawan itu??...... ini banyak sekali. Terjun ke dunia politik atau
LSM untuk melakukan perubahan pada Negara dan mengatasi kemiskinankah??.....
atau terjun menjadi para penegak hukum untuk memberantas kejahatan n membasmi
para koruptorkah??...... atau sebagai para Da’I terjun untuk berdakwah kepada
masyarakat mengajak yang makruf mencegah yang munkarkah??...... atau membuat
tulisan/buku untuk dimuat ke media/dijual ke toko-toko bukukah??..... atau sebagai
guru, mengajari murid-murid disekolah tanpa kenal lelahkah??..... atau sebagai
siswa, harus mengenal sosok para pahlawan untuk mengambil contoh yang terbaik
untuk diri dan orang lain??..... Atau sebagai mahasiswa, harus menjadi aget of
change (Agen Perubahan) untuk memperjuangkan nasib rakyat??...... atau seperti
apa pahlawan itu??......
Bagi saya
pribadi, boleh-boleh saja seperti itu. Karena tujuannya untuk kebaikan buat diri kita
dan orang lain tentunya untuk
bangsa dan Negara kita, sebagaimana Al-Qur’an Surat AL-Baqarah Ayat 148
berbunyi:
وَلِكُلٍّۢ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam
berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Buatlah
Sejarah
Jadi, Dalam menyambut Hari Pahlawan yang
jatuh pada hari Sabtu tanggal 10 November 2012 ini, mari kita buat sejarah kita
sendiri sesuai apa yang kita kerjakan hari ini. Baik menjadi seorang Murid, Mahasiswa,
Guru/Dosen, Pengusaha, para Penegak Hukum, Penulis/Pembuat Buku, Insinyur, menjadi
Tehnokrat, menjadi seorang Da’i/Ulama, Umara (Penguasa) atau menjadi apapun
untuk kebaikan bahkan menjadi kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga
sekalipun.
Bukan karena ingin dianggap
seperti super hero, tidak. Diaggap seperti jagoan yang ada di Televisi seperti
power ranger, ultraman dan kamen rider, tidak juga. Tapi ini merupakan bagian
dari Ibadah yang kita lakukan untuk nusa, bangsa dan agama ini. Jadi kita
lakukan semua karena Allah, bukan karena mendapat pujuan seseorang dan jangan
sekali-kali menjadi pahlawan kesiangan apalagi sok pahlawan, karena itu akan
membuat diri kita manjadi terhina.
Sahabatku, hidup ini adalah sejarahmu,
perjuanganmu, pengalamanmu, yang nanti kelak dikemudian hari akan dilihat,
didengar, dibaca, bahkan dikenang dan dikirim doa oleh mereka semua yang
mengenal dan mengetahui kita. Maka buatlah yang terbaik dalam hidup kita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar