Senin, 05 November 2012

Peran Mahasiswa dalam Perspektif Islam.


Inilah Mahasiwa

Mahasiswa bila dilihat dalam pandangan islam adalah seorang pemuda yang penuh dengan antusias dan semangat dalam kebangkitan islam yang dicirikan seperti dakwah kampus, contohnya: Lembaga Dakwah Kampus, kegiatan organisasi eksternal kampus, serta community service  yang dilakukan oleh mahasiswa sebagaimana yang dicantumkan dalam Kisah Nabi Ibrahim (QS. Al An’aam: 74), Kisah Nabi Daud (QS. Al Baqarah: 251), Kisah Nabi Yusuf (QS Yusuf: 54-56), Kisah Ashabul Ukhdud (QS Al Buruuj), Kisah Ashabul Kahfi (QS. Al Kahfi: 13-14), serta Kisah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
           
Semangat dan Idealisme yang dimiliki oleh mahasiswa sangat berpengaruh sekali dalam kebangkitan bangsa, negara dan agama. Sehingga peranan mahasiswa selalu dijuluki Agent Of Change, dengan label ini mahasiswa diharapkan bisa merubah kondisi dan situasi dalam kehidupan masyarakat saat ini. Seperti kegiatan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa yang kegiatan ini bertujuan selain membantu masyarakat tetapi juga diharapkan bisa merubah pola piker masyarakat dalam menyikapi suatu permasalahan. 

Teoritis dan praktek lapangan pun tak sama
           
Hanya saja, peranan yang dirasakan oleh masyarakat belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat, sehingga keberadaan mahasiswa sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mengapa demikian? Itu disebabkan karena dari mahasiswa sendiri memiliki sifat individualisme atau bahasa sederhananya cuek/ tidak peduli dengan kondisi yang ada disekitarnya, pikiran mahasiswa masih terkotak-kotak atau saling membangga-banggakan kepentinggan golongannya sehingga sering menimbulkan sifat fanatik diantara mahasiswa yang lain yang tidak sepemahaman, padahal memiliki tujuan yang sama.
          
Bahkan yang lebih disorot oleh masyarakat yaitu aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa seperti demo-demo dijalanan dengan cara anarki, contohnya: bentrok antara mahasiswa dengan polisi, merusak fasilitas-fasilitas publik dan lain-lain. Membuat masyarakat memandang mahasiswa dianggap belum siap untuk menjadi agent of change tetapi memandangnya agent of demo. Terlebih mahasiswa saat ini semangat idealisme mahasiswa cenderung ditunggangi bahkan digadaikan oleh kepentingan-kepentingan tertentu, seperti ditunggangi oleh partai politik (Parpol). Makanya jangan heran apabila mahasiswa sekarang cenderung tidak memikirkan nasib masyarakat, tetapi lebih kepada kepentingan politik semata.

Solusi   
            
Setiap permasalahan pasti ada solusinya, solusi yang bisa diberikan dari saya pribadi. Pertama, lebih peduli kepada kondisi yang ada disekitar termasuk kepada masyarakat, jangan sampai cuek dengan mereka karena mereka sama-sama saudara kita karena dalam hadhis “Tidaklah termasuk beriman seseorang di antara kami sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i). Kedua, menghargai setiap perbedaan pendapat baik dalam satu organisasi maupun beda organisasi. Ketiga, merubah pola tindakan atau gerakan mahasiswa yang tadinya suka berbuat anarki menjadi aksi solidaritas dan langsung terjun kedalam dunia masyarakat. Keempat, buat para mahasiswa jangan terlalu terlibat dulu dalam segi politik praktis, karena besar kemungkinan apabila sudah terjun maka arah tujuannya sudah tidak murni lagi.

Renungan

Sebagai penutup mungkin ada hadhis Nabi (SAW) yang berbunyi: “sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada orang lain”. Setiap perbuatan yang dilakukan tentunya harus ada manfaatnya, dengan hadhis ini bisa diharapkan agar mahasiswa mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki demi menolong orang lain tentunya masyarakat, baik itu dengan cara mengadakan kegiatan sosial kepada masyarakat, menyampaikan aspirasi masyarakat n mahasiswa melalui aksi tujun kejalan dengan tertib, bahkan terjun kedalam dunia masyarakat atau lebih dari itu yang penting ilmu yang dimiliki bisa memberikan manfaat kepada kemajuan dan kebangkitan bangsa, negara dan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar